Rangkaian Encoder
Enkoder
adalah rangkaian logika kombinasional yang berfungsi untuk mengubah atau
mengkodekan suatu sinyal masukan diskrit menjadi keluaran kode biner.
Enkoder disusun dari
gerbang-gerbang logika yang menghasilkan keluaran biner sebagai hasil tanggapan
adanya dua atau lebih variabel masukan. Hasil keluarannya dinyatakan dengan
aljabar boole, tergantung dari kombinasikombinasi gerbang yang digunakan.
Sebuah Enkoder harus
memenuhi syarat perancangan m < 2 n. Variabel m adalah kombinasi masukan
dan n adalah jumlah bit keluaran sebuah enkoder. Satu kombinasi masukan hanya dapat mewakili satu kombinasi
keluaran.
Perhatikan contoh tabel fungsi
keluaran Enkoder berikut :
Tabel Fungsi keluaran
enkoder 8 ke 3
Dari tabel diatas, dapat
dibuat fungsi keluaran sebagai berikut :
Y0 = I1 + I3 + I5 + I7
Y1 = I2 + I3 + I6 + I7
Y2 = I4 + I5 + I6 + I7
Dari persamaan tersebut, maka rangkaian gerbangnya dapat dibuat seperti
pada
gambar berikut :
Encoder merupakan kebalikan dari decoder.
Encoder merupakan rangkaian
kombinasional yang berfungsi mengubah data yang ada pada inputnya menjadi
kode-kode biner pada outputnya.
Contoh encoder oktal ke biner atau disebut juga encoder 8
ke 3, berfungsi mengubah data bilangan oktal pada inputnya menjadi kode biner
3-bit pada outputnya.
Pada umumnya encoder
menghasilkan kode 2-bit, 3-bit atau
4-bit. Encoder n
bit memiliki 2n saluran
input.
Sebagai contoh encoder 2 bit memiliki 22
saluran input.
Gambar Encoder 2-bit
Apabila salah satu dari ke-4
saluran input aktif maka encoder akan menghasilkan kode biner sesuai dengan
salurannya. Apabila lebih dari satu saluran input diaktifkan/semua maka outputnya tidak dapat didefinisikan. Untuk
kondisi seperti ini, kita dapat mengganggap “don’t care” tetapi pada umumnya
hal ini dapat diatasi dengan mengggunakan priority encoder.
Priority encoder adalah rangkaian encoder yang memiliki fungsi prioritas. Hal ini berarti, jika dua atau lebih
input sama dengan 1 pada saat yang sama, input yang memiliki subscript number
yang tinggi adalah mempunyai prioritas yang tinggi.
Sebagai contoh jika D3 adalah 1 berapapun saluran input
yang lain maka outputnya adalah 3 yaitu 11. Jika semua input 0, maka tidak ada
input yang valid. Untuk mendeteksi situasi ini maka kita membuat output ke 3
dengan nama V. V = 0 jika semua input adalah 0 dan bernilai 1 jika inputnya
sesuai dengan situasi pada tabel kebenaran.
Dengan menggunakan tabel
kebenaran dan K-map (gambar 7)
kita akan mendapatkan fungsi boolean 4-input (or 2-bit) priority encoder, sebagai berikut:
X = D2 + D3
Y = D3 + D1D’2
V= D0 + D1 + D2 + D3
Dengan demikian akan dihasilkan rangkaian logika untuk
2 bit priority encoder seperti yang ditunjukkan pada gambar
Gambar K-map
untuk 2 bit priority encoder
Gambar Rangkaian
logika untuk 2 bit priority encoder
Rekomendasi artikel tarkait ->
BalasHapusMENGENAL ENCODER DAN DECODER
Terimakasih atas penjelasannya
BalasHapus